Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan kembar yang
datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di dunia
ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu
pun sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari
dari kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam
diri kita. Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan
berarti kita membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus
mengatasi mereka dengan usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan
kesabaran, dengan pengertian benar dan kebijaksanaan.
Bayangkan jika anda ingin berjalan kaki di trotoar pada hari yang cerah,
tiba-tiba anda merasa seseorang menyenggol anda dari belakang. Anda
membalikkan badan dan melihat beruang setinggi 2,5 meter yang menatap
anda siap untuk menyerang. Perasaan yang anda alami adalah sebuah
kegelisahan hebat, yang mana mengingat situasinya merupakan sesuatu
yang normal. Tetapi, penyebab sebenarnya dari serangan kegelisahan ini
adalah adanya sebuah sinyal yang dibuat oleh suatu bagian tertentu di dalam otak yang disebut amygdala. Itu adalah bagian otak yang menangani reaksi bila terdapat ancaman..
Pernahkah Kalian merasa ketakutan atau gelisah secara tiba-tiba atau justru
tenggelam dalam ketakutan? Bagaimana cara Kalian mengatasinya? Apakah Kalian
berusaha menerimanya atau mengatasinya atau bergulat dengan perasaan
tersebut? Pernahkah Kalian bertanya pada diri Kalian sendiri mengapa
perasaan tersebut terjadi dan apa yang telah membuat Anda mengalami
perasaan tersebut? Nah untuk menjawab pertanyaan saya tersebut, kita lihat dibawah ini.
Definisi Kegelisahan
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu
dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai
kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
daapt disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
dinginkan tidak tercapai.
Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan
teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas
dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap
aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa
serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari
tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang
senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa
menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya
terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang
akan didapat di masa yang akan datang.
Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda
merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani
hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena
itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai
saat kematian menghampirinya.
Hubungan Antara Kegelisahan dan Kesedihan
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita
sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui
ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan
dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap
kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau
benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di
dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang
membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
Sang Buddha bersabda, “Di mana pun rasa ketakutan muncul, ia hanya
akan muncul pada orang yang bodoh, tidak pada orang yang bijaksana.”
Ketakutan tidaklah lebih dari keadaan pikiran yang dapat menjadi subyek
untuk mengendalikan dan memimpin, penyalahgunaan pikiranlah yang
menghasilkan ketakutan, penggunaan yang benar akan mewujudkan harapan
dan cita-cita dan dalam hal ini pikiran sepenuhnya tergantung pada diri
kira sendiri.
Ada pepatah yang berbunyi, “Alam telah menganugerahi manusia untuk
dapat mengendalikan seluruh isinya, kecuali satu hal, yaitu pikiran.”
Kenyataan ini diperkuat dengan kenyataan tambahan bahwa segala sesuatu
yang diciptakan manusia dimulai dalam bentuk pikiran, hal ini menuntun
kita untuk menyadari bahwa ketakutan dapat diatasi. Rasa ketakutan,
kegelisahan, dan kecemasan yang tidak berlebihan merupakan naluri
alamiah untuk menjaga diri, tetapi jika berlebihan akan menjadi musuh
bagi manusia itu sendiri.
Seorang ahli anatomi terkemuka dari Inggris suatu ketika ditanya oleh
muridnya tentang obat terbaik untuk mengatasi ketakutan, dan jawabnya
adalah, “Cobalah untuk mengerjakan sesuatu untuk orang lain.” Murid
tersebut merasa heran atas jawaban yang diberikan, kemudian sang guru
meneruskan, “Anda tidak dapat memiliki dua pikiran yang berlawanan pada
waktu yang sama, salah satu pikiran akan mengusir pikiran yang lain.
Jika suatu saat pikiran sedang terpusat untuk menolong orang lain tanpa
mengharapkan apa pun, maka rasa ketakutan tidak akan muncul di dalam
pikiran pada waktu yang sama.”
Hal-hal berikut bisa kita sadari dan mungkin dilakukan untuk melatih
pikiran kita agar kita tidak memberikan kesempatan kepada kejahatan
kembar untuk menumpangi pikiran kita:
Pengertian fobia menurut para psikopatolog adalah
sebagai penolakan yang menggangu, diperantarai rasa takut yang tidak
proposional dengan bahaya yang dikandung oleh objek atau situasi
tertentu da diakui oleh penderita sebagai sesuatu yang tidak mendasar.
Dengan kata lain, fobia adalah ketakutan terhadap suatu
situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang
sebenarnya pada saat kejadian tidak membahayakan.
Penyebab dari Kegelisahan
Contoh di atas menjelaskan apa penyebab kegelisahan dalam situasi
normal. Tetapi apa penyebab untuk situasi yang tidak normal? Depresi,
penyalahgunaan alkohol dan narkoba, bermacam penyakit, efek samping
obat atau sejarah keluarga yang pernah mengalami serangan kegelisahan,
itu semua adalah pemicu yang bisa meningkatkan peluang anda dalam
menderita kegelisahan. Perawatan untuk masalah ini sebelum terkena,
terbukti bisa menguntungkan banyak orang.
Jika anda mempunyai teman atau sanak yang bisa membantu anda
menangani kegelisahan, maka itu adalah sebuah pertolongan yang besar.
Membuka diri dan berbicara dengan orang yang anda percaya dapat
memulihkan kondisi, tetapi jika orang tersebut adalah penyebab dari
kegelisahan anda maka anda seharusnya menjauhkan diri dari mereka
sampai anda bisa mengatasi masalah anda. Hanya terdapat satu orang yang
bisa menentukan, siapa yang bisa menolong dan siapa yang bisa
menghalangi anda. Orang itu adalah anda sendiri.
Jika anda mencoba menolong seseorang untuk mencari tahu apa penyebab
kegelisahannya, maka hal pertama yang harus anda lakukan adalah
mendidik diri anda terlebih dahulu, sebelum mencoba menolong mereka.
Meskipun serangan-serangan ini hanya ada dipikiran, tetapi
menginformasikan kepada seseorang mengenai fakta-fakta tersebut tidak
akan membuat gejala-gejalanya menghilang. Malahan perhatikan secara
hati-hati dan sabar untuk apa yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Jangan langsung memberikan saran kepada mereka. Kecuali anda seorang
profesional terlatih, maka jangan lakukan hal itu. Anda justru akan
lebih melukai dibandingkan menyembuhkan.
Upaya Untuk Mengatasi Kegelisahan
(Menurut Ainy Fauziah dalam Blog-nya)
Pertama dan yang terpenting adalah, coba tanya pada diri anda sendiri !
Tanyakan
pada diri Anda mengapa perasaan tersebut terjadi? Apa yang membuat Anda
merasakan ketakutan? Setelah melakukan dialog dengan diri Anda sendiri,
Anda dapat memutuskan apakah Anda akan membiarkan diri Anda terbelenggu
dengan perasaan tersebut atau mengatasinya untuk segera keluar dari
perasaan tersebut. Tentunya Anda memutuskan yang terbaik untuk diri Anda
sendiri bukan dengan berusaha keluar dari rasa ketakutan?
Berdasarkan
hasil dialog tersebut, apa yang telah membuat Anda merasa ketakutan?
Apakah rasa takut tersebut timbul akibat rasa
panic/bingung/malu/menghindari kenyataan/mudah marah/tersinggung atau
karena ego Anda semata?
Kedua, ketakutan hanya btuh pengertian.
Untuk
mengerti apa sebenarnya yang Anda takutkan, Anda diminta untuk merubah
cara Anda berpikir dari Perasaan Pertama menuju Perasaan Kedua. Supaya
lebih jelas, yuk kita baca pelan-pelan sambil diresapkan dalam hati
kalimat yang ada di kedua kolom dibawah ini.
Perasaan Pertama
|
Perasaan Kedua
|
Panik dan bingung | Menjelaskan perasaan dan tujuan Anda |
Malu/takut kehilangan muka | Berani keluar dari perasaan nyaman |
Berusaha menghindari kenyataan | Meningkatkan kesadaran dan menerima kenyataan |
Mudah marah dan tersinggung | Mengerti tingkat kemampuan diri kita dan berusaha meningkatkannya |
Ingin berhenti ketika melakukan sesuatu | Ingin melangkah kedepan dengan semangat dan hati-hati |
Ego pribadi kita | Merespon dengan sepenuh hati |
Dalam bukunya
Inner Skiing, W. Timothy Gallwey and Robert Kriegel mengatakan bahwa
ada dua macam perasaan takut. Perasaan Pertama dan Perasaan Kedua.
Perasaan Pertama justru membuat diri kita semakin terbelenggu kedalam
ketakutan, sedangkan perasaan kedua mendorong diri kita untuk keluar
dari rasa ketakutan secara efektif. Perasaan Kedua mendorong diri kita
memusatkan perhatian, membuat adrenalin kita untuk selalu berusaha
semaksimal mungkin serta mendorong kita untuk memiliki persepsi yang
tajam dan bijaksana. Perasaan Kedua membuat diri kita untuk melakukan
tindakan secara efektif daripada Perasaan Pertama yang membuat diri kita
selalu protektif.
Ketiga, lepaskan perasaan yang menyesakkan hati anda!
Ketika
menghadapi perasaan tersebut, jangan belenggu diri Anda kedalam
kesempurnaan. Cara yang terbijak adalah katakan dan ucapkan secara tegas
kepada diri Anda bahwa Anda ingin berubah. Ketika Anda mengucapkan
kalimat tersebut, Anda tidak perlu memikirkan bagaimana Anda merubah
perasaan tersebut. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengucapkan
kata-kata tersebut setiap hari sambil memelihara perasaan keingin-tahuan
Anda akan apa yang terjadi.
Menurut saya, kegelisahan sebenarnya bukan lah sesuatu yang patut untuk di takutkan. Karena kegelisahan itu tidak datang dari luar melainkan datang dari diri kita sendiri. Jadi, cara untuk mengatasi kegelisahan dalam diri kita ya oleh kita sendiri. Karena cuma diri kita yang tahu pada hal apa saja dapat membuat kita gelisah. Kegelisahan bukanlah hal yang perlu ditakuti tetapi harus dihadapi.
Sumber Terkait :
- http://setdjadi30.wordpress.com/2011/05/23/apa-itu-kegelisaha/
- http://www.goblogin.com/index.php/health/395-mental-health/1433-apa-saja-penyebab-dari-serangan-kegelisahan-dan-mengapa-saya-mengalaminya
- http://afauziyah.wordpress.com/2008/06/21/bagaimana-cara-mengatasi-ketakutan-dan-kegelisahan/

Tags:
Tugas Kuliah
Leave a comment