Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi
bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan
tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam
istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis
dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang
telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara
peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan organisasi
mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan
affirmative). (kewiraswastaan.wordpress.com, 2014)
Perencanaan organisasi mempunyai dua tujuan diantaranya yaitu tujuan perlindungan dan tujuan kesepakatan. Tujuan perlindungan adalah meminimasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastia di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Tujuan kesepakatan adalah meningkatkan tingkat keberhaslan organisasional. Stephen Robbins dan Mary Coulter
mengemukakan banyak tujuan perencanaan.Tujuan pertama adalah untuk
memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial.
Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan,
sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang
manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan
menyusun rencana untuk menghadapinya. (Wikipedia, 2014)
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja
yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan
mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa
adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. (Wikipedia, 2014)
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan. (Wikipedia, 2014)
Pada hakikatnya. tiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi dari mana sistem, manajemen harus mendapat pengembaliannya (return). Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaannya. Henry Payol telah mengembangkan enam belas garis pedoman umum yang bisa digunakan ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya. Walaupun garis pedoman tersebut dipublikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebut masih merupakan saran yang bernilai bagi wirausahawan dewasa ini. Enam belas garis pedoman umum tersebut adalah sebagai berikut (scribd.com, 2014):
- Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
- Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari persoalan tersebut.
- Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik, dan menuntun (struktur manajemen formal).
- Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha .
- Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat.
- Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik da tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal.
- Mendefinisikan tugas-tugas.
- Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
- Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
- Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
- Mempertahankan disiplin.
- Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
- Mengakui adanya satu komando.
- Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
- Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
- Menghindari adanya pengaturan, birokrasi (red tape) dan kertas kerjat
Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantarantya sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu (ashur.staff.gunadarma.ac.id, 2014).
Keuntungan dan kerugian tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Keuntungan:
- Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
- Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
- Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
- Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan keseluruhan proses produk.
- Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.
- Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
- Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
- Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima periintah
- Lini komunikasi antara manajer ke bawahan
- Rantai komando yang lengkap
- Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
- Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
- Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Sumber Referensi:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
- http://kewiraswastaan.wordpress.com/2011/01/28/perencanaan-organisasi-kewiraswastaan/
- http://www.scribd.com/doc/91044633/Bab11-Dasar-Dasar-Pengorganisasian
- http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27037/kewirausahaan+sesudah+UTS.ppt
Tags:
Tugas Kuliah
Leave a comment